Umroh Plus Traveling To Oman, Bahagia & Sadar Kelemahan Diri.

Kali ini berbeda dari sebelumnya saat beribadah umroh pertama kali. Nuansa spiritual sangat kental dan memorial kala itu saat pertama kali, selain memang bukan hanya sekedar mendampingi namun juga berusaha maksimal taqorrub kepada Allah SWT melalui rangakaian dan tahapan ibadah. Sekalipun dengan biaya tidak murah, namun sebenarnya tidak mahal saat dikonversi dengan kepuasan spiritual bathiniyah. Bahkan tidak bernilai lebih jikalau dibandingkan dengan harta benda yang dikeluarkan ketika efek dan berdampak ibadah tersebut pada perbaikan diri menjadi lebih baik. Apapun alasannya, andaikan perbaikan diri dapat dibeli oleh uang, hampir dipastikan orang-orang akan mengeluarkan harta benda untuk membelinya. Apakah hal itu mungkin terjadi dan menjadi sesuatu yang dapat dilakukan, dari teks nash yang ada nampaknya belum ada yang memberi tafsiran dari ayat-ayat al Qur'an dan sangat tidak mungkin untuk mendapatkan legitimasi Ilahi Rabbi.

Disadari atau tidak, fenomena umroh sudah menjadi tren dikalangan umat muslim, puluhan tahun kebelakang bagi yang ibadah umroh menjadi sesuatu yang sangat-sangat ritualistik nan sakral. Hampir dipastikan umat muslim sangat haru, bangga dan bersyukur tiada ada bandingnya dapat mengunjungi Baitullah Makkah al Mukaromah dan Madinah al Munawwaroh Saudi Arabia. Hal itu tidak semua orang dapat merasakan, namun saat mulai era tahun 2000-an mulai banyak umat muslim yang berusaha menunaikan ibadah umroh dengan cara mencicil yang difasilitasi diperbankan syari'ah. Bahkan, skema ibadah umroh disertai dengan kunjungan ke negara-negara arab lainnya yang ada nilai histori perjalanan sejarah Islam masa-masa awal penyebaran. Dengan program tersebut menjadi nilai tambah bagi para jamaah umroh, selain melaksanakan berbagai kegiatan ibadah ritual di Baitullah, namun dapat mengunjungi tempat-tempat bernilai yang menjadi saksi sejarah dakwah Islam dibawa oleh Rosulullah di Jazirah Arab yang penuh sarat makna.

Tren ibadah Umroh terus menjamur tumbuh subur bak jamur yang tumbuh dipagi hari, sehingga hal tersebut telah memberi efek positif terhadap respon keagamaan masyarakat dalam hal ibadah ritual selain shalat. Bahkan fenonema itu telah membuka celah orang-orang jahil tak bermoral untuk melakukan rencana jahat secara sengaja memanfaatkan tren minat masyarakat berumroh dengan berbuat sesuatu dengan melakukan penipuan berkedok travel haji dan umroh. Tidak sedikit korban yang tertipu akibat bujuk rayu pelaku, tanpa diketahui reputasi dan track record travel haji dan umrohnya apalagi dengan iming-iming lebih mudah dan murah padahal itu hanya sekedar mengecoh. Perlu diketahui oleh jamaah bahwa ada beberapa hal yang harus ditelusuri dan diketahui betul tentang reputasi atau kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara jasa haji dan umroh mulai dari ijin operasional, kantor sekretariat, jumlah alumni jamaah dan menelusuri hal lain yang mendukung data-data untuk memperkuat keberadaan nilai positif sebagai penyelenggara pelayanan haji maupun umroh. Belum lama terjadi, di Garut ada oknum travel yang melakukan penipuan kepada jamaah, saat ini pelakunya ada dibalik sel jeruji besi Polresta Garut, semoga menjadi pelajaran kepada semu pihak.

Kali kedua membawa jamaah Dago Wisata pergi umroh plus negara Oman. Alhamdulillah dengan kondisi fit jamaah telah menjadi motivasi tersendiri, setelah selesai ibadah umroh di Makkah al Mukaromah akhir perjalanan berikutnya menuju negara Oman salah satu negara arab yang kental nuanasa arsitektur arab jaman dulu saat masih dalam satu kekhalifahan islamiyah jazirah arab. Sekalipun pertama kali ke negara tersebut, bagi jamaah umroh Dago Wisata menjadi hal istimewa, ungkapan kepuasan dari jamaah pun memberi jempolan sebuah tanda menyenangkan. Umroh sebuah nilai spiritual yang sakral, mendekatkan diri dalam ikatan jiwa dan raga tunduk dan sujud penuh sadar diri bahwa kita semua tidak berdaya upaya dan tidak memiliki kekuatan melainkan kekuatan Ilahi Robbi yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Lemah selemah-lemahnya sebagai mahluk-Nya, tidak ada ada alasan nalar intelektual apapun bagi kita merasa diri paling benar, paling kaya, paling hebat, paling kuat dan paling-paling yang lainnya.

Wajah sumringah dengan tawa bahagia, seyum lebar maupun senyum simpul mewarnai wajah para jamaah sambil menyusuri sudut-sudut kota di Oman. Tempat pertama untuk makan siang di rumah makan milik warga negara Indonesia dengan khas Ayam Goreng, samba dan lalapanya seolah bukan dinegeri arab. Lanjut menuju Masjid Agung milik Sultan Qaboos yang megah nan mewah, arsitekstur klasik berpadu modern khas bangsa Arab, suasana sekitar dalam kondisi sepi dan sangat asri sekitar area masjid tumbuh pepohonan menambah keasrian. Beberapa kubah masjid tinggi menjulang khas menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, saat melaksanakan shalat berjamaah Dzuhur terasa mewah, megah semoga mengandung berkah. Oranmen dinding didalam semakin menambah kemegahan sebuah nilai seni Islami nan modern. Jamaah Dago Wisata merasa puas, bahagia dan merasa dipuaskan, dengan harga dan biaya Umroh Plus terjangkau bukan kaleng-kaleng melainkan pelayanan prima.

Sampai kapanpun kebahagian tidak akan lupa, berkesan masuk dalam bawah sadar. Do'a yang disampaikan bukan hanya pada diri masing-masing jamaah semata, namun juga berdampak pada Dago Wista sebagai penyelenggara yang melayani mereka agar tetap melayani dengan tulus nan prima. Sebagai catatan semoga tidak mencoba-coba bermain mencederai rasa dan perasaan siapapun pihak yang terlibat gegara sudah merasa paling baik. Sifat manusiawi kadang selalu muncul kapanpun, sensitifitas material biasanya tidak jauh dari inderawi yang menghampiri dalam kondisi apapun. Ingat dan sadar betul ungkapan Raosulullah, manusia tempatnya salah dan hilap. Kesadaran yang dirasakan bahwa benar adanya, sebagai manusia akan selalu berhadapan dengan kesalahan dan kelalaian disengaja atau karena tidak disengaja.

Ada yang menarik dan lucu, diantara salah satu jamaah akhwat saking bahagianya terlontar ungkapan kalimat "bebeb" kepada penjemput sekaligus pendamping berkewarganegaraan Oman, orang tersebut dipanggail kata tersebut senyum-senyum biasa saja karena tidak faham apa makna kata yang ucapkan, sementara jamaah yang lain pada ketawa mentertawai candaan tersebut. Namun, suatu ketika panggilan bebeb diberitahukan maknanya oleh seseorang, baru sadar orang Oman tersebut dan dia akhirnya tersenyum lebar apa yang terjadi. Setiba di area kota lama, dan masuk ke pekarangan istana kesultanan Oman tempat tinggal Sultan Qaboos yang tidak ketat, bebas masuk halamannya. Beda dengan di Indonesia, yang masuk halaman dan area Istana pasti dengan protokoler yang sangat ketat. Dan terakhir menuju pusat kota lama dimana lokasinya persis dipinggir pantai laut lepas. Disana ada kapal pesiar milik kesultanan, kapal tersebut khusus hanya untuk Sultan Qaboos dan keluarganya. Nuansa pasar arab pesisir sangat terasa, apalagi disore hari dibarengi hembusan angin laut yang menerpa area pasar dan para pelancong wisatawan asing yang datang ke lokasi tersebut.

Alhamdulillah ala kulli hal, atas ijin-Nya jamaah Umroh plus Oman sesuai waktu dan itenary yang direncanakan terpenuhi tanpa ada yang terlewati. Hanya, ada beberap jamaah yang lelah mereka hanya Istirahat dalam bus. Saat menuju pulang tidak ketinggalan untuk makan malam, persis makan malam di rumah makan khas orang arab namun ada manajernya bisa komunikasi bahasa Indonesia melayu. Ramah dan penuh kepedulian, terlihat sangat senang melayani jamaah seperti melayani tamu keluarga jauh yang lama tak jumpa. Sehingga suasana makan sangat happy, menikmati hingga beberapa jamaah terlihat lahap hingga habis satu piring besar dengan menu nasi biryani dengan Ikan bakar sangat besar. Selamat tinggal negara Oman dan Masjid Sultan Qaboos, kesederhanaan dan kebersihan kota Oman dapat ditemukan di Indonesia. Bagi jamaah Umroh Dago Wisata semua menjadi manusia-manusia yang mendapatkan keberkahan dunia akhirat. Aamiin. Wallahu'alam

Bandung, Oktober 2023

Oleh: Ust. Ace Somantri