Wanita Haid Ketika Haji dan Umrah, Bagaimana Pelaksanaannya?

Kategori : Umrah, Tips, Haji, Ditulis pada : 28 Februari 2025, 13:25:27

Wanita Haid Ketika Haji dan Umrah, Bagaimana Pelaksanaannya?

 

Wanita memiliki fitrah yang berbeda dengan laki-laki, salah satunya yaitu harus mengalami yang namanya menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh wanita ketika masa haid terutama dalam hal ibadah, sebab salah satu syarat melakukan ibadah yaitu suci dari hadas dan najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga aktivitas ibadah bisa dilakukan saat seseorang sudah bersuci (thaharah).

64.jpg

Photo by Maria Teneva on Unsplash

Lalu, bagaimanakah bila seorang wanita yang tengah menunaikan ibadah haji atau umrah kemudian ia mengalami haid? Apakah hajinya sah, dan bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum mengetahui ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal ini. Berikut akan diuraikan bagaimana cara mengatasi situasi seseorang yang haid saat melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Agar ibadah haji dan umrah semakin maksimal, yuk simak informasinya sampai akhir!

 

 

Bolehkah Menjalankan Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah Ketika Haid?

Ketika melaksanakan ibadah haji maupun umrah, ada ritual ibadah yang tidak boleh dilakukan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Lakukan apa saja yang dikerjakan oleh orang yang melaksanakan ibadah haji kecuali thawaf di tanah suci hingga engkau suci.” (HR. Muslim)

Dalam hadits Nabi yang lain menyebutkan, “Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”

Dari hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji dan umrah, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya harus dalam keadaan suci atau bebas dari hadas kecil ataupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, sehingga harus menunggu suci untuk bisa melaksanakan thawaf.

Dalam hadits dari Aisyah yang lain, beliau menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, kemudian ia mengalami haid. 

“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, ketika sampai di Makkah, aku mengalami haid sehingga tak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak menjalankan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah dan berniatlah ihram untuk berhaji’.” (HR. Bukhari)

65.jpg

Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash

Jadi, yang diharamkan untuk dilakukan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Mina dan Musdalifah tetap boleh dilakukan.

Terdapat beberapa pendapat tentang pelaksanaan haji seorang perempuan ketika mengalami haid, terutama dalam hal thawaf ini. Menurut madzhab Syafii, seorang perempuan yang sedang haid boleh mengerjakan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan wajib menunggu hingga kondisi suci baru melaksanakan thawaf.

Berbeda dengan madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa mengerjakan thawaf harus dalam kondisi suci. Maka, apabila seorang wanita yang sedang haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah namun harus membayar dam atau denda. Dalilnya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka melakukan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)

Pendapat lainnya, apabila seorang wanita menunaikan haji kemudian ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan oleh orang yang telah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan minum obat yang bisa mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. Kemudian ia bersuci dan melakukan thawaf.

 

 

Hal yang Wajib Dilakukan Supaya Ibadah Haji dan Umrah Tetap Berjalan Lancar Ketika Haid

Nah, supaya ibadah haji Anda berjalan dengan lancar, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut tipsnya:

-Seorang perempuan yang mengalami haid ketika haji, mencoba untuk menerima dengan ikhlas ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari benar bahwa hal tersebut merupakan ketentuan dari Allah, dan berusaha untuk meninggalkan larangan ketika haid sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

-Memperbanyak mengingat kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain yang termasuk rangkaian ibadah haji yang dibolehkan dengan sungguh-sungguh misalnya sai, wukuf, mabit dan seterusnya.

-Apabila memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah menstruasi benar-benar berhenti dan Anda dalam keadaan suci.

-Adapun yang memperbolehkan untuk tetap melaksanakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri lalu memakai pembalut yang aman supaya darahnya tidak tercecer dan mengenai masjid.

Nah, itu dia beberapa hal terkait pelaksanaan haji dan umrah ketika haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi untuk Anda ketika mengalami hal tersebut saat menunaikan haji dan umrah.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id